Cari Blog Ini

Minggu, 23 Agustus 2015

ATTACK ON TITAN – LIVE ACTION PART 1 REVIEW




 



 Berikut ulasan saya mengenai Movie/Movie ATTACK ON TITAN – LIVE ACTION

HARAP DIPERHATIKAN BAHWA CATATAN INI MENGANDUNG SPOILERS!!
BAGI YANG BELUM NONTON SEBAIKNYA MENGHINDARI CATATAN INI!!
JIKA TETAP MEMBACANYA, RESIKO DITANGGUNG SENDIRI!!!


Ok, minna!
Saya nggak tau mau mulai darimana...
Secara garis besar, adaptasi layar lebar ini sungguh bikin penggemar Attack on Titan akan terguncang hebat.
Kenapa?
Karena beda jauh dengan yang ada di anime (saya blum baca manga-nya, nggak sempat), memang benar jika ada yang berpendapat jika adaptasi itu nggak harus sama. Tapi, rasanya nggak kayak adaptasi gini juga kaleeeeeeeeee!!! *guling2
Kalau bisa dibandingin, walau beda format, adaptasi Death Note versi drama masih mendingan.
Alur drama Death Note juga dipercepat, tapi nggak sampe gimana juga kayak Attack on Titan yang nggak sampe 30 menit udah 2 tahun berlalu. Iya, emang nggak bisa dibandingin, tapi setidaknya perhatikan juga alur, plot, dan jalan ceritanya.... Zzzzz...

Iya, mungkin untuk mempersingkat cerita, tapi, kalau mau mungkin sebaiknya adegan nggak penting kayak Titan jalan kayak orang mes*m dan beg*, nggak usah aja. Scene kayak Titan melahap manusia dengan brutalnya, itu baru dunia Attack on Titan.
Kejam? Tragis? Brutal? Terlalu horor?
Apa coba yang kamu harapkan dari movie yang berjudul “Attack on Titan” kalo nggak ada scene gituannya?? Gore memang adalah inti dari kisah ini.
(Cinta-cintaan, mah, polesan movie aja. Zzzzzzz.... dasar... Mikasa emang sayang Eren, tapi belum sampe tahap pacaran~  )
Kalo ada yang mau protes betapa kejamnya sampe ada yang ditarik 4 penjuru atau kepala lepas , atau banjir darah, mending nggak usah nonton.
Malah, di anime lebih gore lagi—hanya saja di anime, durasinya yang panjang, jadi nggak kentara banget karena ditutupi perkara konflik politik, dll.

Pendapatku pas pertama liat pembukaan adaptasi ini, ada beberapa hal yang diubah.
Pertama, karakter Eren yang pemberani, tetep ada.
Hanya saja mulai goyah sampai pertengahan movie—nyaris sampai akhir, gara-gara sikap dingin Mikasa.
Padahal kalau aslinya, Eren adalah anak yang pemberani dan anti bully. Di movie, Eren, kok, kayak anak yang sombong, pemberontak, dan provokator, ya??? Wkwkwk!
Armin memang cerita di anime, kalo di luar sana ada kolam air yang berkali-kali lipat luasnya (baca: laut), tapi keinginan mereka untuk keluar dinding nggak kayak semberono kayak di movie ini.
Ok, saya paham. Mungkin karena ingin menunjukkan bagaimana kelamnya hidup di dalam dinding hingga dibuat scene mereka melanggar hukum dengan datang dekat-dekat ke dinding sebagai alasan ingin melihat dunia luas itu seperti apa.

Yang membuat my kokoro shock, pas ada adegan Mikasa ‘dimakan’ oleh Titan.
Dalam adaptasi, biasanya ada hal yang tega banget sampe rubah frontal dengan menghilangkan karakter penting, Aku takut itu juga terjadi di movie ini.
Aku benar-benar shock!
Soalnya, adegan lebaynya—dimana Mikasa nggak berdaya, sementara Eren tertahan untuk menolong, kayak di adegan-adegan perjumpaan terakhir beneran.
Bener-bener bikin kokoro ini dag-dig-dug nggak karuan!
Hebat banget kalo mereka sampe ngilangin Mikasa! Wkwkwkwk
(Saya berontak kalo itu terjadi! Sudah cukup dengan Levi yang diganti dengan Levi gadungan tukang makan apel dan songongnya minta ampun, serta tukang tikung....
Tapi, untunglah, itu nggak mungkin. Pfftttt!!! 3 karakter inti cerita ini: Eren, Mikasa, dan Armin, kalau pun mereka mati, nggak secepet itu! Kecuali Levi, dkk. 

Oh, ya! Soal tikung-menikung, kalo kalian perhatikan, Mikasa emang kejam, ya?
Walau sebenarnya muka Mikasa nggak rela gitu makan apel pemberian Shikishima.
Wkwkwk!
Shikishima emang keren, tapi nggak bisa ngalahin kekerenan Levi!
Oh, ya! Pas Shikishima muncul yang cuman siluet, aku kira Levi yang muncul!!
Apa ini adegan untuk memperjelas kalau Shikishima adalah Levi versi Jepang?
Wkwkwk Sudahlah.... saya sudah rela Levi ditiadakan (asal jangan mati aja di animenya.... )


Aku kira Levi... Siluetnya bikin aku terkecoh... -_- Aku di PHP....

Yang menarik soal tikung-menikung, kalau kalian masih ingat, Ayahnya Eren adalah tukang tikung juga! Dia tikung Si Paman Souda! Wkwkwk mungkin ini yang dinamakan “KARMA”!
Buahahaha!!
Kasian Eren, harus kena karna akibat perbuatan ayahnya!
Muncul sebuah pertanyaan: “Sejak kapan Eren dan Mikasa jadian?”
Wkwkwk
Saya juga bertanya-tanya demikian.
Entah faktor translate atau memang udah jadian sedari awal.
Hmm... Waktu liat di trailer dubbing Eng, ada scene Mikasa lagi K*ss ama seseorang
(nggak yakin itu Eren atau Shikisima—feelingku bilang itu Eren, tapi, kok, disini kagak ada?
Aturan region, kah? Atau emang di movie selanjutnya? Atau gimana??????
Apa dicut, ya, gara-gara banyak yang complain kenapa ada fan service kayak gitu?
Nyebelin banget kalo nonton trus di cut! #fliptable
Atau aku yang ngelewatin, ya????
Ada yang tau? Yang udah nonton, tolong beritahu aku itu scene ada di menit ke berapa, ya?!
Itu Shikisima apa Eren yang k*ss Mikasa. Greget aku jadi penasaran gini!! #fliptable

Lalu, Armin gimana?
Armin disini cute banget. Wuahaha!
Sangat cocok dengan yang di anime, meski fisik nggak mirip.
Trus, karakter yang sangat mencolok dan bisa dibilang secara tampilan mirip!
Ya! Hans!
Akting pemeran Hans disini sangat keren!
Apalagi scene kalo penyakit gila ‘cinta ama Titan’-nya muncul, ketawanya, ituloh~~
Buahahaha!!
Sangat khas Hans sekali!

Hal lain yang menarik perhatianku adalah teknologinya.
Yang penggemar Attack on Titan, pasti langsung mengeryitkan kening.
“Kok, ada helikopter, sih?”
“Kalo ada helikopter, itu artinya mereka punya teknologi yang hebat. Sampai-sampai mereka pake Tank segala, bukan kuda. Lantas, kenapa mereka nggak manfaatin teknologi itu?”

Ok! Gini! Yang soal helikopter, udah dibantah di movie-nya sendiri. Mereka nggak boleh terbang—entah alasan apa. Mungkin untuk tidak menarik perhatian para Titan. Nah, loh? Trus, Tank-nya gimana? Bukannya malah lebih heboh?? Kalo rusak gimana, tuh? Dapat supply persenjataan darimana lagi? Gimana bahan bakarnya??? Dapet darimana? Dinding itu seluas apa, sih? Yang paling luas, kan, cuman zona pertanian. Emang di zona perdagangan ada tambang, ya??? Kenapa nggak pake kuda, ya??
(mungkin kru perfilman susah dapat kuda , plus latih mereka mungkin juga butuh waktu. Wkwkwkkwk )

Karena based original story-nya adalah German, mungkin untuk adaptasi menjadi orang Jepang, istilah kayak Dinding Maria, Rose, dan Sina, diganti dengan istilah lain: zona pertanian, zona perdangan, nggak tau yang terakhir, mungkin zona pemerintahan/militer (ngasal gue! Wkwkwk)
Ada lagi yang menarik untuk diperhatikan.
Pos jaga mereka itu kok kelihatan ngasal, ya?
Kenapa ngasal?
Iya! Ngasal! Masa selama 100 tahun lewat, pos jaga nggak ada kemajuan? Puing-puing ada dimana-mana kayak baru aja ada pertempuran. Kenapa mereka nggak pos jaga di perbatasan puncak dinding? Kayak di animenya? Jadi, kalau ada Titan yang nyerang, kan, bakal ketahuan lebih dulu.
(di animenya nggak ada scene jaga gitu pas Titan raksasa nyerang, tapi setidaknya masuk akal dikitlah. Masa nggak ada yang jadi pengintai di puncak dinding di movie-nya? Kok, malah jaga di pertahanan kedua yang lebih rendah? Gimana nggak gampang diembat ama Titan, tuh? Ini yang ngatur siasat siapa??? Siapa kaptennyaaaaa??? Wkwkwk aku banyak protes juga )

Yang jadi sumber motivasi Eren disini adalah terbunuhnya Mikasa dan simpatinya akan kemanusiaan.
Padahal, motivasi terkuat Eren itu yang original story adalah ibunya yang disantap Titan di depan mata... -,-
Bukankah lebih dalam lagi kalo ibunya yang mati?
Nah, disini malah Ayah Armin yang disantap Titan....   


Armin juga nggak diekspos perasaannya kehilangan ayahnya...
Apa ini? Apa ini? Dasar gaje! *nendang kaleng dengan muka sebal

Kayaknya dua tahun setelah tragedy runtuhnya dinding, Eren dan Armin akhirnya menjadi pasukan pelindung gitu. Di sinilah hal yang berbeda lagi, nggak kayak di anime dan cerita originalnya. Di movie ini, Eren, Armin, Mikasa, Jean, Sasha, dkk, tiba-tiba aja udah jadi pasukan pengintai. Wuaaaaaaaaaaaaatttttt?????
Kok, ceritanya maksa bangeettt???
Movie ini terlalu dipersingkat!
Padahal, kalau mereka memang berniat membaginya menjadi part 1 dan part 2 (part 2 bakal tayang September 2015, nggak tahu buat Indonesia kapan), lebih bagus dan lebih meraup keuntungan jika mereka membuat secara detail, nggak secara mirip banget dengan cerita aslinya, sih. Hanya saja, tolong diperjelas sedikit mengenai squad mereka. Kan, nggak semua orang yang nonton Movie-nya pernah baca atau nonton cerita aslinya gimana. Dalam cerita aslinya, squad di bagi menjadi 3 bagian, sesuai dengan jumlah dinding yang melindungi kota, yaitu Garrison, Military Police Brigade, dan Survey Corps .
Masing-masing punya tugas dan unit tersendiri.
Bagi yang sudah nonton, kalau kalian perhatikan, seragam Eren, dkk, sudah memakai lambang kebebasan alias lambang squad pengintai sejak gabung ke pasukan. Nah, bener, kan? Cepat banget alurnya. Tiba-tiba udah masuk squad pengintai. Setidaknya ada penjelasan, kek, mengenai squad lain dari sudut pandang Eren yang menjelaskan mengenai squad yang Eren masuki, biar orang yang baru nonton juga paham. Bisa-bisa mereka berpikir kalau squaq-nya cuman ada satu jenis. Di awal movie saja ada squad yang memakai seragam Garrison, tapi nggak ada penjelasan. Padahal, kalau dijelaskan, mungkin orang yang baru nonton cerita ini akan menjadi lebih tertarik. Sayang banget...

Lalu, kembali ke soal masalah teknologi. Penggunaan 3DMG baru ada saat itu juga. Sampai-sampai Hans tangannya keseleo, nyaris terjang anggotanya sendiri 
(saya ngerti, mereka mau kasih unsur humor, tapi, please....)
Blum ada juga pelatihan mengenai penggunaan 3DMG secara baik, langsung main turun ke lapangan aja. Apaan, sih? Nggak bertanggung jawab banget! Siapa kaptennya, tuh? Siapa petingginya???
Alhasil, mereka pontang-panting aja bawa 3DMG laksana aksesoris sambil dikejar-kejar Titan...
Hadeh...
SANGAT. TIDAK. BERTANGGUNG .JAWAB!
Jangan heran kalau anggotanya banyak yang mati....
Ckckck...

Ada banyak sekali tanda tanya di movie ini... SA.NGAT. BA.NYAK!!!! wkwkwk!

Mengenai Titan-nya. Huahahaha. Titannya lucu dan ngegemesin, walau mulai rada serem pas scene ngebantai orang. Ada yang merhatiin nggak kalo ada Titan yang ludahin manusia setelah dicabik-cabik tiada ampun? Buat apa ituuu?? Kenapa nggak dimakan???
FAILED! FAILED! FAILED! Wkwkwk Kayaknya Titan itu lupa kodratnya! 


Muka-muka para Titan di anime emang rada mes*m, tapi di movienya malah lebih mes*m! Wkwkwk
Malah ada yang mirip ama...
Ah... Sudahlah.... wkwkwkwk...
Ekspresi mereka juga ada yang lucu-lucu, kayak seneng banget dapat mainan baru! Wkwkwk
Ada yang kayak om-om mes*m ngincer cewek-cewek cantik, ada yang kayak orang oon nggak tau mesti ngapain, yang anehnya lagi, masa ada orok??? Titan orok??? Hellooo??????? Ada apa ini??
Titan cebol emang iya ada!! Nah, loh, ini? Orok? Ngapain? Alat reproduksinya aja nggak ada!!
Apaan, sih??? Apa mungkin, misteri kisahnya dibeberkan duluan di movie, ya? Entahlah...

Yang nggak aku sangka-sangka adalah ada scene, ehem... ehem,.. Eren lagi.... Ah, sudahlah.... :”v
Hanya mencemari nama baik Eren yang polos! Wkwkwk!
(Pemeran Eren got benefit of her, tuh! Wkwkwkkwk! Wuanziiiiir gilllakkkk~~~!!)
Kalau soal kisah percintaan di movie ini, saya nggak tau, deh. Lebih memusingkan daripada kehadiran Titan sendiri. Mikasa suka Eren, tapi ada Shikishima yang nikung. 

Mungkin ada U dibalik B.
Hehehe...
Ada kemungkinan kalau Mikasa mengetahui sesuatu mengenai Eren yang bisa menjadi Titan.
Nggak tau juga, ya, kenapa sikap Mikasa tiba-tiba dingin ama Eren, Pasca trauma kah? Atau ada alasan lain? Wkwkwk ! cewek plin-plan! Awalnya cuek, pas Eren dimakan, malah ngamuk kayak orang lupa akal!
“CEWEK”
(Eh, aku cewek, ya? Wkwkwkkwk  )
Dari gelagat Mikasa dan Shikishima, mereka sepertinya sedang mengatur sesuatu.


Tauk, deh, apaan. Masa sampai nyakitin kokoro Eren segala? Buat apa? Buat bangkitin Titan Eren?
Please~~

Ada dialog Mikasa yang kayak gini, “ Eren, apakah ini salahku?”
Nggak tau ini apaan maksudnya? Aku gagal paham disini. Wkwkwk. Ada yang bisa jelasin?
Apakah Mikasa udah tau sedari awal kalau Eren bisa menjadi Titan?
Apakah Mikasa seketika itu juga tau kalau Titan itu adalah Eren hanya dari sorot matanya?
Apakah Mikasa merasa bersalah karena kematian Eren sehingga ia rela mau dimakan ama Titan Eren?
Apakah? Apakah? Apakah? Entahlah... Saya gagal paham...wkwkwk
Tapi, pas Titan Eren tumbang dan squad pada turun rame-rame, Si Paman Souda ngomong sesuatu yang aneh!
(Apa mungkin kalau Souda dan Ayah Eren bekerja sama mengenai projek Titan manusia???)
Trus, tiba-tiba aja Mikasa dengan tanpa ragu-ragu nebas punggung leher Titan Eren....
Weks.. (I_I)
Udah tau dari awal, ya?
Weleh-weleh.....
Apa ini? Apa ini???
Saya bingung...
Tapi, karena ini Attack on Titan dan saya suka, sudahlah....
Nonton aja... wkwkwk
Mungkin akan lebih jelas di part 2...
Entahlah...
Smoga plotnya di part 2 nggak kejar tayang
Kesannya maksa banget soalnya.
Kasian Eren.. wkwkwk
Ganti judul aja, sono!


                                "EREN YEAGER: ATTACK ON MY KOKORO" 


PS. Semua pake nama depan aja, nggak pernah nyebutin nama kluarga. Ada apa? Masa diganti juga?
Wkwkwk! Mungkin bakal di Japanisasi! Apaan, tuh? Wkwkwk!

   
Nah! Ini ada yang bahas  Attack on TItan , Lengkap dengan komentar "favorite scene"-nya! 
(Kalo aku,mah, itu scene nista! Hanya menistai Eren dengan scene yang sia-sia dan nggak penting!)
https://www.facebook.com/eric.ejercito/videos/1178836775465801/ 
Trus, dibahas pula mengenai salah satu anggota yang bisa ngebalik Titan dengan gaya Sumo. Adrenaline rush? please!!
Juga ada kostum yang disindir karena mirip gaya Vincent Valentine! 
Iya, emang langsung ingat Vincent! xD
Saya juga lelah dengan karakter yang suka makan apel.
Dah, cukup dengan Ryuk dari Death Note.
Apa mau nyamain kalau Shikishima layaknya seorang Shinigami untuk para Titan?
(namanya juga agak mirip-mirip vokalnya~  )
Please...
Ah..... Sudahlah...
Saya kecewa, tapi nggak benci, kok...!!



Ada yang mau nambahin? wkwkwk!