Cari Blog Ini

Rabu, 11 Februari 2015

ULASAN FILM/MOVIE GONE GIRL




http://www.imdb.com/title/tt2267998/


ULASAN MENGENAI MOVIE "GONE GIRL".
PERHATIAN! TULISAN INI MENGANDUNG SPOILER!! YANG BELUM MENONTONNYA, HARAP LEWATKAN SAJA!

Okay. It's been 4.03 in the morning. Just finished Gone Girl. Fiuh! That movie are sick, psycho, and out of word, insane. But, it's beautiful. Full of art in it. Art of deceiving. LoL.
Yup! Awal saya mengira movie ini tentang seorang pria yg wanitanya diculik, trus bertemu wanita lain dlm pencariannya dan bersama-sama melawan rintangan yg ada untuk menemukan wanita si pria. Entahlah, mungkin saya salh baca sinopsis. Hahaha.

Ya, Allah! Setelah nonton, pas pembukaan. Saya mengeryitkan kening! What the hell kind of man wanna crack his own wife's skull???? Eh. Usut punya usut. Istrinya psiko. Pantasan gila suaminya ngomong gitu. Hahaha.
Otaknya orang psiko emang sangat menarik untuk dibedah.
Saya terkecoh. Saya baru sadar kalau pemeran utamanya adalah Sang Istri, bukan Sang suami yang sebagai narator diawal ceritanya. Lambat laun karakternya bergeser ke Sang Istri. Weeekksss!!! Hebat.

Ok. Movie ini genrenya cukup berani dan gila. Menampilkan sisi lain dari perempuan yang biasanya feminin, imut, dan lembut. (ugghh. Saya lapar saat ini. Pengen tidur...)
Keseluruhan movie ini hanya ada satu poin secara keseluruhan menurut saya.

"MARRIAGE"
Alias pernikahan.

Well. Penulis juga ngerti gimana pernikahan itu. Susah sekali. Bayangan hidup seumur hidup dengan orang sama, tidakkah itu mengerikan? Mengerikan bukan artian takut akan orang yg sama. Tapi, segala hal yg akan dihadapi bersama ke depan akan menjadi ujian yg berat. Entah itu bayang-bayang masa lalu atau masalh yg terjadi pada masa real time. Pernikahan bukan hanya sekedar punya pekerjaan bagus, rumah bagus, punya anak, atau asuransi masa depan. Namun, bagaimana mereka menghadapi guncangan hebat dalam rumah tangga. Kebiasaan kecil yg buruk dimata pasangan bisa jadi hal yg memicu hal yang besar dan ujung-ujungnya akan membuat retak rumah tangga tersebut. Ini bukan soal overrated pemikiran atau terlalu paranoid akan pernikahan. Semua orang menginginkan pernikahan yg sempurna. Sayangnya, hal itu tak terjadi di dunia nyata. Masalah keuangan, beda pendapat dan prinsip sampai perselingkuhan kadang kala mewarnai pernikahan, mau tak mau itu ada dan nyata. Kita hanya bisa bertahan dan berjuang. Bertahan dan berjuang adalah tiang, pilar, bagi keutuhan rumah tangga tersebut, terlepas seberapa buruk maslh yg dihadapi.

Nikah nggak seperti orang pacaran. Yang mana kala kalo brantem dan beda pendapat trus dengan gampangnya pisah. Menikah membutuhkan komitmen yang tinggi. Entah seburuk apa pasangan kita setelah menikah, itu adalah resiko. Entah masalah apa yg menimpa rumah tangga kita, itu resiko. Karena menikah penuh dengan resiko. Maka dari itu, memilih pasangan nggak boleh sembarangan. Jangan asal karena cantik atau tampan. Karena dia baik dan pintar. Karena temen-temen udah pada married duluan, tuntutan orang tua, atau karena kebelet pengen nikah. Ketampanan dan kecantikan itu memudar seiring waktu. Serta hal yang dipaksakan nggak semuanya bagus. Carilah yg karakternya sesuai denganmu dan merasa nyaman dengannya. Mencari pasangan itu bukannya yang harus sempurna, tapi yang tepat dan benar buat kita. Karena yang terbaik di dunia, belum tentu baik buat kita.

Dalam suatu hubungan. Beberapa hal penting yang perlu dipegang kuat-kuat.
1. Kepercayaan.
Ini adalah dasar dari semua hal. Istilahnya pondasi bagi sebuah rumah tangga. Kepercayaan bukan hanya sekedar menyangkut kata-kata. Tapi, perbuatan dan pandangan akan seseorang terhadap kita. Percaya dia setia. Percaya dia orang yang baik. Percaya dia bukan pria yang sama seperti douchebag diluar sana, dll. Jika hal ini terbukti salah. Maka yang ada adalah rasa kecewa yang tak terkira. Maka dari itu kepercayaan adalah hal yang utama.

2. Kejujuran.
Ketika pasangan berbohong pada kita. Virus "curiga" akan mulai bereaksi. Tak akan ada kata yg terlontar tanpa ada perasaan curiga. Maka dari itu sangat penting jujur satu sama lain. Rasa curiga akan mengarah pada ketidakpercayaan, dimana hal ini akan memicu api pertengkaran. Selebihnya silahkan bayangkan sendiri.

3. Penerimaan.
Ok! Jujur boleh aja. Itu bagus. Tapi, apakah saling jujur satu sama lain masalah udah fix? Nggak. Ada yg namanya umpan balik. Dan itu adalah penerimaan. Jujur pada pasangan tanpa ada sikap menerima. Well... That's worst. Yg ada malah jadi sasaran makian dan sakit hati. Kata-kata kasar terlontar dan bisa jadi aksi ringan tangan mewarnai bencana rumah tangga ini. Akhirnya kekerasan dalam rumah tangga menjadi babak baru yang menyakitkan.

4. Kesetiaan.
Mungkin ada yg bertanya-tanya. Kenapa kesetiaan ada pada urutan ini? Simpel. Setia bukanlah tolak ukur yg pasti pasangan nggak selingkuh. Bisa aja, kan, dia emang setia ma kamu (cintanya), tapi fisiknya nggak setia? (pembaca ngertikan maksudnya disini?) setia identik dengan pengkhianatan. Dan pengkhianatan bukan hanya dalam bentuk selingkuh, tapi juga memecah belah rasa percaya satu sama lain. Itulah kenapa kepercayaan penulis tempatkan diurutan paling wahid.

Ada yang mau menambahkan? Silahkan komen! :)
Kembali ke kisah movie ini. Kisah movie ini jelas menggambarkan betapa gilanya perempuan ketika berada pada titik yang begitu tersakiti. Ketika seorang perempuan tersakiti. Apapun akan dia lakukan. Apalagi soal balas dendam dan memberi pelajaran pada seseorang yang menyakitinya, meski penulis adalah perempuan, penulis setuju bahwa seorang perempuan yang memelihara dendam dan sakit hati lebih mengerikan dari ganasnya perang dan dunia nyata. Movie ini contohnya, walau terkesan ekstrem.
Pesan yang saya tangkap dari movie ini, ya, simpel.

"Jangan coba-coba mempermainkan hati perempuan."

Salah-salah malah jadi bumerang buat diri sendiri.
Kalo merunut Amy itu psiko. Harusnya kita lihat dulu apa yang membuatnya seperti itu. Bagi yang sudah nonton pasti tahu sendiri kenapa. Hahaha. Terlihat jelas bahwa Amy memiliki trauma dan mentransformasikan trauma itu menjadi sebuah kenekatan yang gila.
Perempuan memang sensitif dan nekat jika sudah diselingkuhi dan disakiti hatinya. Istilahnya, tiada ampun bagimu.

Kalopun dimaafin, bakalan bernasib 11-12 dengan Si Nick.
Istilah silentnya: "Aku hancur, kamu juga hancur. Kita sama-sama hancur."
Hiiiiy!! Ngeri juga, ya?! Hahahaha.

Hah..... Dunia emang nggak adil dan manusia nggak pernah puas. Amy dapet Desi yang memujanya nyaris seperti dewa. Stalker tampan yang kaya raya. Desi diperanin by Neil Petrick Harris. Rasanya janggal liat dia berperan serius kalo udah terbiasa dengan HIMYM.

Jujur, deh, Si Desi adalah impian semua wanita. Siapa coba yang nggak mau???? Tapi, namanya juga cinta. Kalo bukan dia yang disuka, yah, susah juga. Kasian Desi mesti mati di penghujung cerita.
Pesan untuk pria diluar sana, jangan suka, deh, mempermainkan perempuan. Ntar kasusnya seperti film ini. Khan ngeri, toh.
Wanita memang makhluk berbahaya.
Penulis mengakuinya. Hahahaha.
Entah kenapa selama nonton ini keinget ama drama USA "Revenge". Mungkin karena temanya sama kali, ya?
Baiklah. Secara keseluruhan saya beri 8 dari 10. Di IMDB nilainya 8 lebih. Ok-lah. Memang pantas dapat rating segitu. Soalnya keren. Triknya sangat bagus. Tapi, seperti perkataan dalam movie-nya sendiri. Alibinya terlalu sempurna. Penulis merasa melewatkan sesuai mengenai alibi Amy. Tapi, yah, sudahlah. Saya juga senang kalo nonton ulang. Soalnya seru. Hehehehe.
Diakhir cerita, saat dia diajukan pertanyaan oleh polisi wanita yang mulai menaruh curiga, dengan cerdiknya ia membalik pertanyaan itu menjadi serangan yang menusuk harga dirinya sebagai penegak hukum. Sadisssss!!!! Hahahaha. Psycho banget, deh!
Wajib nonton bagi yang suka movie bertema dendam dan trik-trik kejam. Hahahaha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave Your comment!